
Jakarta – 5 Orang tewas dan 25 orang lainnya luka-luka akibat tumbangnya pohon damar di Kebun Raya Bogor, Minggu (11/1), kemarin. Isu-isu mistis cerita dari mulut ke mulut pun berkembang soal peristiwa tragis itu. Namun pihak Manajemen Kebun Raya Bogor menepis adanya hal-hal mistis terkait tumbangnya pohon berusia ratusan tahun itu.
“Tak ada hal mistis seperti itu, semua bisa dijelaskan secara ilmiah,” kata Rosniati Risna, Kepala Subag Kerjasama dan Informasi Kebon Raya Bogor, kepada detikcom, Senin (12/1/2014).
Rosniati mengatakan, soal pohon tumbang di Kebun Raya Bogor bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi. Namun peristiwa itu semua bisa dijelaskan secara ilmiah.
“Dahulu juga ada yang tumbang dan semua bisa dijelaskan secara ilmiah. Biasanya kami teliti penyebabnya tumbangnya apa. Biasanya selalu bisa dijelaskan secara ilmiah,” katanya.
Rosniati mengatakan, pohon yang damar yang tumbang itu diperkirakan berusia ratusan tahun. Pohon itu diperkirakan tumbuh sekitar tahun 1900-an. “Perkiraan kita tumbuhnya dari sekitar tahun 1900-an,” katanya.
Korban meninggal akibat peristiwa tumbangnya pohon ini adalah Saefullah (43), Sarijo (39), Suryana (42), Supriyono (32) dan Rizki (25).
Sementara 25 korban yang terluka antara lain adalah Haryanto, Soma Dinata, Daud Wahyono, E suminta, Meki, Rizki. Haerul Anwar, Farid M, Chaerullah. Dodi Suhendar, Rasiman, Rudi, amir, Didi, Joharudin, Juli, Irma, taufik hidayat, Nurali, Ahmad Saefudin, Darijo, U Syamsudin, Suhadi, Andre, Suwandi.
Para korban adalah buruh yang sedang berdiskusi soal Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bogor. Saat kejadian ada sekitar 70 orang buruh yang berkumpul di area itu.